Baganesia.com – Semenjak kasus pertama COVID-19 di Indonesia pada awal bulan Maret kemarin, berdampak pada harga-harga barang yang naik. Dari masker, hand sanitizer, bahkan kebutuhan pokok pun sempat naik karena panic buying yang terjadi di beberapa tempat.
Namun ternyata bukan hanya kebutuhan pokok dan peralatan untuk menghadapi COVID-19 saja yang naik. Harga konsol Nintendo Switch juga ikut naik.


Naiknya harga konsol asal Jepang ini karena terjadi kelangkaan barang di pasaran, ditambah dengan kenaikan nilai tukar mata uang dollar AS. Pantauan tim Baganesia di beberapa situs web eCommerce, telah terjadi kenaikan harga melewati 50% sejak akhir bulan Maret.
Baca juga: Festival Budaya ‘Bakar Tongkang’ Tahun Ini Terancam Ditunda
Dilansir dari BukaReview, 2 varian terbaru Nintendo Switch yang baru dirilis tahun kemarin, yaitu Nintendo Switch V2 dan Lite. Terjadi kenaikan harga masing-masing dari Rp4.499.000 menjadi Rp7.250.000, dan Rp2.650.000 menjadi Rp3.650.000 pada awal bulan April 2020 ini.


Sedangkan Nintendo Switch V2 edisi terbatas Animal Crossing, yang baru dirilis 20 Maret 2020 kemarin, terjadi kenaikan harga dari Rp5.500.000 menjadi Rp8.899.000 karena tingginya permintaan pasar. Begitupun dengan ‘kaset’ gim Animal Crossing, dari harga Rp750.000 menjadi Rp1.250.000 per 12 April 2020 ini.
Kenaikan harga juga terjadi pada konsol Nintendo Switch bekas, dimana banyak yang menjual dengan harga yang lebih mahal daripada harga konsol baru jika dibandingkan ketika sebelum COVID-19 ini merebak.
wfh
WORK FROM HOME
Seiring dengan anjuran pemerintah agar tetap di rumah dan bekerja dari rumah, sepertinya banyak masyarakat yang mengisi waktu luangnya dengan bermain konsol Nintendo Switch ini ya. Apalagi ditambah dengan hype gim Animal Crossing yang baru dirilis ini.